Kehamilan umumnya berlangsung selama 9 bulan 10 hari. Rentang kehamilan ini kemudian dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.
Trimester adalah periode kehamilan yang berlangsung selama 12-14 minggu atau tiga bulan. Nah, pada setiap trimester, ibu hamil mengalami perubahan fisik karena perkembangan janin.
Kehamilan trimester pertama dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Lalu, apa saja perubahan fisik yang dialami ibu hamil selama trimester 1? Bagaimana perkembangan janin pada masa awal kehamilan? Mari kita bahas satu per satu di sini.
Kondisi Calon Ibu Saat Kehamilan Trimester 1
Terdapat sejumlah perubahan fisik yang bisa dirasakan ibu hamil pada trimester 1 kehamilan. Namun, perubahan ini belum terlihat jelas pada bentuk perut bumil.
Saat hamil 1 minggu, perubahan bentuk pusar juga belum terlihat. Meski begitu, seiring bertambahnya usia kehamilan, bentuk pusar bisa berubah, menonjol atau justru masuk ke dalam.
Kendati perubahan bentuk fisik pada kehamilan trimester pertama belum terlihat, bumil bisa mengalami sederet gejala berikut:
1. Suhu Tubuh Meningkat
Suhu tubuh beberapa ibu hamil di trimester 1 bisa meningkat daripada biasanya. Tak jarang, gejala kehamilan trimester 1 ini menyebabkan tubuh bumil terasa lebih hangat tapi tidak dalam kondisi demam.
Apabila suhu tubuh sebelum hamil berkisar 36.7 derajat Celcius, saat hamil suhu tubuh ibu bisa meningkat jadi 36.8 derajat Celcius.
Peningkatan suhu tubuh disebabkan bertambahnya volume darah ibu selama kehamilan. Darah bumil bertambah untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin.
Peningkatan suhu tubuh terutama terjadi pada trimester pertama kehamilan. Lalu, suhu tubuh bumil akan menurun pada trimester selanjutnya.
Untuk mencegah memburuknya kenaikan suhu tubuh, bumil sebaiknya menghindari daerah bersuhu tinggi, seperti di bawah terik matahari atau sauna.
Artikel Lainnya: Mitos Hamil muda yang Tak Perlu Bunda Percaya
2. Payudara Lebih Sensitif
Perubahan fisik pada ibu hamil trimester 1 ditandai dengan payudara jadi lebih sensitif. Hal ini disebabkan hormon kewanitaan, seperti estrogen dan progesteron meningkat selama kehamilan.
Peningkatan hormon juga membuat payudara bumil membesar dan terasa nyeri. Namun, jangan khawatir, ketika tubuh ibu mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal yang terjadi, dalam beberapa minggu ketidaknyamanan ini perlahan akan berkurang.
Ada baiknya, gunakan bra berbahan katun tanpa kawat supaya lebih nyaman menjalani kehamilan trimester pertama, ya!
3. Mual atau Muntah
Mungkin beberapa orang bertanya-tanya, apa yang dirasakan perut ibu saat hamil muda? Jawabannya adalah mual.
Mual bisa berlangsung sepanjang trimester pertama. Sering kali, mual muncul pada awal bulan kehamilan.
Gejala kehamilan trimester pertama ini bisa beragam efeknya pada setiap orang. Sebagian ibu hamil hanya merasakan mual ringan, tetapi sebagian lainnya bisa mengalami morning sickness alias Mual dan muntah saat kehamilan. Mual dan muntah bisa terjadi pada pagi, siang, sore, ataupun malam.
Untuk meredakan mual, cobalah makan dalam porsi sedikit setiap 1-2 jam. Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi protein. Selain itu, penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup.
Apabila terjadi mual muntah yang berlebihan, sebaiknya dikurangi dengan obat dan mendatangi dokter kandungan terdekat, ya.
Artikel Lainnya: Mengapa Bisa Pusing dan Mual Saat Hamil Muda?
4. Perubahan Suasana Hati
Ciri-ciri hamil trimester awal ditandai pula dengan perubahan suasana hati. Peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen bisa membuat ibu hamil mendadak lebih emosional, mudah sedih, cemas, gembira, maupun marah.
Meski kondisi ibu hamil trimester pertama ini normal terjadi, apabila perubahan suasana hati dirasakan semakin parah atau intens, cobalah berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog.
5. Mengidam Makanan
Ketika hamil muda, bumil menjadi lebih sensitif terhadap bau dan indra perasa. Selain itu, perubahan hormon juga mengubah selera makan bumil.
Tak heran, ibu hamil bisa mengidam makanan tertentu, bahkan yang sebelumnya tidak disukai. Saat mengidam, sebaiknya ibu tetap mengonsumsi makanan sehat dan rendah kalori.
Usahakan pula untuk tidak mengonsumsi makanan yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Perlu Mama ketahui bahwa ‘ngidam’ sebenarnya tidak ada. Kondisi ini secara psikologis muncul karena ibu hamil ingin dimanja oleh orang-orang terdekatnya.
Artikel Lainnya: Deretan Buah untuk Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil
6. Sering Buang Air Kecil
Kehamilan trimester pertama bisa menyebabkan ibu sering buang air kecil. Soalnya, bertambahnya darah selama hamil, menyebabkan ginjal banyak menyaring darah sehingga produksi urine meningkat.
Meski harus ke kamar mandi terus-menerus, jangan berhenti untuk minum air putih, ya! Karena tubuh membutuhkan cairan agar terhindar dari dehidrasi selama kehamilan. Selain itu, hindari menahan buang air kecil agar terhindar dari infeksi saluran kemih.
7. Bercak Darah
Pada kehamilan trimester 1, sebagian wanita mengalami bercak darah disertai keram. Bercak darah dan keram adalah tanda bahwa bakal janin telah tertanam di dalam rahim. Darah ini disebut juga dengan darah implantasi.
Meski begitu, ibu patut waspada bila mengalami keram perut saat hamil trimester pertama disertai perdarahan dan nyeri perut parah. Bukan tidak mungkin, hal ini menjadi tanda bahaya kehamilan trimester 1, seperti kehamilan ektopik atau keguguran.
Ketika mengalami kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter kandungan supaya mendapatkan penanganan yang tepat, ya!
Artikel Lainnya: Ini Ciri Perdarahan Implantasi yang Menjadi Tanda Kehamilan
8. Sembelit
Tingginya kadar progesteron dalam tubuh dapat memperlambat pergerakan makanan di sistem pencernaan sehingga menyebabkan bumil mengalami sembelit.
Untuk mengatasi kondisi ini, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan tinggi serat dan minum banyak air putih. Lakukan pula olahraga ringan untuk membantu mengatasi sembelit.
Apabila hendak menggunakan obat sembelit, sebaiknya bumil berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Agar dokter dapat menilai tingkat keamanan obat untuk ibu hamil trimester 1. Pasalnya, ada kategori obat khusus untuk ibu hamil, dilihat dari segi keamanannya.
9. Asam Lambung Naik
Hormon kehamilan dapat melemahkan pintu hambung, yaitu cincin otot yang berperan mencegah isi lambung, berupa makanan, minuman, maupun cairan asam agar tak kembali ke kerongkongan.
Akibatnya, katup sfingter menjadi lebih relaks dan memicu naiknya cairan asam lambung.
Untuk mencegah asam lambung naik, ibu hamil perlu membiasakan makan dalam porsi kecil, tapi sering. Hindari juga makanan pedas, gorengan, buah jeruk, dan cokelat yang bisa picu asam lambung naik.
Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil
Perkembangan Janin dan Cara Menjaga Janin
Nah, selama trimester 1 kehamilan, perkembangan janin cukup pesat. Perkembangan janin selama trimester pertama tiap bulannya, antara lain:
1. Bulan Pertama
Perkembangan janin trimester 1 ditandai dengan terbentuknya bakal janin dan kantong plasenta bernama blastokista. Blastokista berukuran sangat kecil, sebesar biji wijen dengan panjang sekitar 2 milimeter (mm) dan lebar 0.2 mm.
Blastokista menempel di dalam rahim. Lalu, sebagian bola kecil ini berubah menjadi embrio dan sebagian lainnya menjadi plasenta.
Plasenta berperan sebagai jalur pengiriman nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi. Selain itu, plasenta juga berfungsi sebagai jalur pembuangan limbah dari sisa metabolisme janin.
Di sekitar embrio, mulai terbentuk pula kantong ketuban alias kantong janin yang akan menampung air ketuban dan jadi tempat bayi berlindung.
Pada akhir bulan pertama kehamilan, mulai terbentuk lingkaran hitam besar pada embrio bayi untuk pertumbuhan mata, mulut, rahang bawah, dan tenggorokan bayi nantinya. Selain itu, pembentukan sel darah juga dimulai.
Di akhir bulan pertama kehamilan, panjang bayi sekitar 6-7 mm atau serupa sebutir beras.
2. Bulan Kedua
Memasuki minggu ke-5 kehamilan alias bulan kedua, bentuk wajah dan tubuh janin semakin berkembang. Mulai terbentuk pula lengan dan kaki. Begitu pun dengan jari tangan dan kaki.
Lipatan kecil di sisi kepala yang akan menjadi telinga juga mulai terbentuk. Tak hanya itu, hidung dan bibir atas bayi sudah sedikit terlihat, serta lipatan kelopak mata pun mulai berkembang.
Tabung saraf bayi yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf lainnya juga telah terbentuk dengan baik. Saluran pencernaan dan organ sensorik bayi pun mulai berkembang.
Memasuki usia kehamilan 8 minggu atau akhir bulan kedua kehamilan, bentuk janin menyerupai buah anggur. Panjangnya sekitar 1,5-2 sentimeter dengan bobot 20 gram.
3. Bulan Ketiga
Pada bulan ketiga kehamilan trimester pertama, bayi sudah sepenuhnya terbentuk. Bagian tangan, lengan, jari tangan, dan jari kakinya sudah bisa terlihat, diikuti perkembangan kuku jari tangan dan kaki.
Pada usia kehamilan 12 minggu, bayi juga sudah bisa membuka dan menutup kepalan tangan dan mulutnya. Ini juga menjadi awal pembentukan gigi bayi.
Sistem peredaran darah dan saluran kemih bayi juga mulai berfungsi. Organ hati bayi juga mulai menghasilkan cairan empedu.
Meski organ reproduksi sudah mulai berkembang, jenis kelamin bayi masih sulit untuk diketahui meski menggunakan ultrasonografi (USG) sekalipun.
Pada akhir bulan ketiga, panjang bayi sekitar 7,6-10 cm dengan berat sekitar 28 gram.
Berdasarkan Cleveland Clinic, sebagian besar keguguran bisa terjadi dalam trimester pertama kehamilan. Penyebabnya pun beragam. Nah, agar janin tetap kuat di trimester pertama, bisa terus berkembang, dan melalui di trimester berikutnya, pastikan ibu hamil memenuhi asupan nutrisi dan menerapkan gaya hidup sehat, ya!
Artikel Lainnya: Mitos Hamil muda yang Tak Perlu Bunda Percaya
Pemeriksaan Trimester 1
Untuk memantau perkembangan dan kondisi kesehatan bayi, ada sejumlah pemeriksaan kehamilan trimester satu yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan pada trimester 1. Biasanya tes ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, berat dan tinggi badan, serta menghitung indeks massa tubuh.
Penting untuk menghitung berat badan (BB) ideal ibu hamil, karena kenaikan BB akan memengaruhi perkembangan janin
Beberapa orang juga melakukan pemeriksaan fisik lain seperti pemeriksaan payudara, panggul, jantung, paru-paru, hingga kelenjar tiroid.
2. Tes Darah
Tes darah pada trimester pertama kehamilan biasanya dilakukan untuk mengetahui golongan darah ibu hamil, termasuk status rhesus darahnya negatif atau positif.
Bila rhesus bumil berbeda dengan janin, maka dokter bisa memberikan suntikan imunoglobulin. Hal ini bertujuan untuk mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang darah janin.
Tes darah juga berfungsi memeriksa kekebalan tubuh ibu terhadap infeksi serta mendeteksi paparan infeksi lainnya.
3. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) belum bisa dilakukan ketika usia kehamilan 1 minggu. Soalnya, pada usia kehamilan ini janin masih berukuran sangat kecil.
Nah, waktu yang tepat untuk USG pada masa kehamilan trimester pertama adalah pada usia kehamilan 6 minggu atau lebih.
Selama trimester pertama, ibu bisa melakukan USG sebanyak satu hingga dua kali. Umumnya, setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan USG paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
Artikel Lainnya: Hal Ini Harus Diperhatikan Ibu Hamil Saat USG Trimester 1
4. Chorionic Villus Sampling (CVS)
Ibu hamil juga bisa mengikuti pemeriksaan chorionic villus sampling (CVS) pada usia kehamilan minggu ke-10 hingga minggu ke-13. Tes ini bertujuan untuk melihat adanya kelainan kromosom, penyebab penyakit Down syndrome alias sindrom Down.
Pola Makan Trimester 1
Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kondisi kesehatan diri dan janin. Terlebih, berdasarkan angka kecukupan gizi Kemenkes RI, ibu hamil trimester 1 membutuhkan tambahan energi 180 kkal daripada biasanya.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 1, konsumsilah makanan bergizi tinggi yang mengandung nutrisi penting untuk kehamilan, seperti asam folat, zat besi, vitamin B6, dan nutrisi lainnya yang dapat membantu tumbuh kembang janin dan mendukung kesehatan ibu.
Terdapat beberapa makanan untuk ibu hamil trimester pertama yang bisa dikonsumsi, seperti sayuran, buah, daging, kacang-kacangan, dan lainnya.
Usahakan pula untuk disiplin memenuhi jadwal makan ibu hamil trimester pertama, yaitu sebanyak tiga kali sehari dilengkapi dengan dua kali mengonsumsi camilan rendah lemak kaya protein.
Apabila mengalami mual, cobalah untuk mengatur pola makan ibu hamil trimester 1. Caranya, dengan makan dalam jumlah sedikit, tetapi sering.
Artikel Lainnya: Tips Sehat Menjalani Trimester Pertama Kehamilan
Tips Menjaga Kehamilan Trimester 1
Terdapat beberapa tips awal kehamilan yang perlu diperhatikan ibu hamil. Pertama, bumil harus berkonsultasi dengan dokter kandungan agar kehamilan trimester 1 berjalan dengan lancar. Dengan mengunjungi dokter secara rutin, perkembangan kondisi kesehatan bumil dan janin dapat dipantau.
Ibu hamil juga harus mendapatkan dukungan penuh dari pasangan atau keluarga. Dukungan orang terdekat penting untuk membantu proses kehamilan, misalnya dengan membantu mengantarkan bumil melakukan pemeriksaan berkala ke dokter.
Cara menjaga kehamilan 1-3 bulan ini bermanfaat pula untuk mendukung proses adaptasi bumil selama menjalani kehamilan.
Cara menjaga kehamilan trimester pertama selanjutnya adalah dengan memastikan mengonsumsi vitamin dan mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Hal ini bertujuan agar janin dalam kandungan tetap sehat dan bisa berkembang dengan baik.
Artikel Lainnya: Daftar Olahraga yang Baik untuk Persiapan Kehamilan
Setelah mengetahui serba-serbi kehamilan trimester 1, apakah Mama masih punya pertanyaan lain soal fase tiga bulan awal kehamilan? Konsultasikan langsung dengan dokter spesialis kandungan kami lewat layanan Tanya Dokter. Mudah dan cepat, lho!
Untuk mempersiapkan kelahiran si buah hati, Mama bisa menggunakan kalender kehamilan. Tips menjaga kehamilan lengkap juga bisa disimak dengan download aplikasi Klikdokter. Klikdokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil!
(ADT/NM)
Pregnancy Birth Baby. Diakses 2022. First trimester. Kids Health. Diakses 2022. Test First Trimester. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses 2022. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.